
Banda Aceh, 5 Agustus 2025 — Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kapasitas akademik dan pengembangan ilmu pengetahuan dengan mengukuhkan enam Guru Besar melalui Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas. Acara tersebut berlangsung pada Selasa, 5 Agustus 2025 di Gedung Academic Activity Center (AAC) Prof. Dr. Dayan Dawood, MA, Banda Aceh.
Sidang yang dipimpin oleh Ketua Senat Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Abubakar MS, berlangsung penuh hikmat dan dihadiri oleh Rektor USK, para Wakil Rektor, para Dekan, anggota Senat Akademik Universitas, segenap guru besar, civitas akademika, serta keluarga besar keenam profesor yang dikukuhkan. Turut hadir Presiden Majelis Senator Malaysia, Dato’ Sri Khairudin E.S. Abd Samad; Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag.; Rektor UIN A-Raniry periode 2005-2009 Prof. Yusni Sabi, M.A., Ph.D.; Dr. Ir. Rizal Munadi, M.M., M.T., Kepala LLDikti Wilayah XIII Aceh; Muchsin, ST.MT., Sekretaris Badan Pengelolaan Migas Aceh, dan Rektor USK periode 2002-2006, Prof. Dr. Abdi A. Wahab.
Pengukuhan ini menandai kontribusi signifikan USK dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan memperkuat kapasitas sumber daya manusia di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan pengukuhan ini, USK kini semakin memperkokoh perannya sebagai pusat keilmuan yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan responsif terhadap tantangan global.
Adapun enam Guru Besar yang dikukuhkan berasal dari dua fakultas, yaitu Fakultas Teknik dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), masing-masing dengan bidang keilmuan yang strategis dan relevan dengan tantangan masa kini.
Berikut nama dan bidang keahlian keenam Guru Besar yang dikukuhkan:
- Prof. Dr. Ir. Renni Anggraini, S.T., M.Eng., IPM.
Bidang Ilmu Keselamatan Jalan, Fakultas Teknik - Prof. Dr. Eng. Elin Yusibani, S.Si., M.Eng.
Bidang Ilmu Physical Property, Fakultas MIPA - Prof. Dr. Ir. M. Dirhamsyah, M.T.
Bidang Ilmu Sistem Produksi, Fakultas Teknik - Prof. Ir. Roslidar, S.T., M.Sc.
Bidang Ilmu Kecerdasan Artifisial pada Teknik Biomedik, Fakultas Teknik - Prof. Dr. Ir. Asri Gani, M.Eng.
Bidang Ilmu Bioproses dan Energi Terbarukan, Fakultas Teknik - Prof. Dr. rer. nat. Khairan, S.Si., M.Si.
Bidang Ilmu Kimia Farmasi (Kimia Organik Fisik – Bioorganik), Fakultas MIPA
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Darurat Keselamatan Jalan Raya: Tantangan dan Mitigasi terhadap Perilaku Berkendara Agresif dan Angkutan Barang ODOL”, Prof. Renni Anggraini menyoroti tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia sebagai kondisi darurat nasional. Menurutnya, perlu ada regulasi ketat, penegakan hukum, serta pendekatan multidisiplin untuk menciptakan sistem transportasi yang aman dan bebas dari kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL). Ia juga mendorong implementasi transportasi multimoda sebagai solusi jangka panjang bagi negara kepulauan seperti Indonesia.
Sementara itu, Prof. Elin Yusibani dalam orasi ilmiah bertajuk “Mengenal Physical Property Hidrogen: Viskositas” menekankan pentingnya pemahaman sifat fisik materi, khususnya hidrogen, untuk pengembangan teknologi energi masa depan. Ia menjelaskan bahwa pengukuran sifat fisis seperti viskositas sangat krusial untuk memahami dan mengoptimalkan potensi aplikasi suatu materi, terutama dalam bidang energi terbarukan dan teknologi presisi.
Prof. M. Dirhamsyah menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Transformasi Industri Kebencanaan sebagai Pilar Strategis Ketahanan Nasional: Hilirisasi Iptek, Kemandirian Teknologi, dan Teknologi Presisi”. Ia menekankan bahwa Indonesia memerlukan strategi transformasi industri kebencanaan yang kuat untuk menjawab tantangan bencana yang kerap mengganggu sektor-sektor vital seperti pangan, air, dan energi. Hilirisasi riset berbasis Technology Readiness Level (TRL) serta sinergi antara pemerintah, industri, dan akademisi menjadi kunci dalam membangun kemandirian nasional di bidang teknologi mitigasi bencana.
Prof. Roslidar dalam orasi ilmiahnya yang berjudul “Kecerdasan Artifisial untuk Pengembangan Teknologi Kesehatan Mandiri” menyampaikan Meskipun AI menawarkan banyak potensi, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti keamanan data, bias algoritma, dan fragmentasi ekosistem teknologi. Namun, dengan pengembangan dan penerapan yang hati-hati, AI memiliki potensi besar untuk mengubah dunia kesehatan menjadi lebih baik. Kerja sama multidisiplin sangat diperlukan untuk memberi kontribusi nyata bagi masyarakat. Sudah saatnya Peneliti, Mitra terkait, dan Pemerintah bersama-sama saling melengkapi untuk mencapai tujuan penelitian dan pembangunan di berbagai bidang, terutama bidang teknologi AI untuk alat kesehatan.
Sementara itu Prof. Asri Gani dalam orasi ilmiahnya berjudul “Pengembangan Bio-Coke dari Limbah Kelapa Sawit: Langkah Strategis Menuju Kemandirian Energi dan Netralitas Karbon” menyampaikan Limbah kelapa sawit yang melimpah di Indonesia berpotensi diolah menjadi bio-coke, bahan bakar berkalori tinggi yang dapat menjadi alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan bahan bakar fosil. Bio-coke sawit terbukti menaikkan nilai kalor, menekan emisi, dan memanfaatkan limbah yang selama ini terbuang.
Prof. Khairan dalam orasi ilmiahnya berjudul “From seed to eye: Potensi Minyak Fuli Pala (Myristica fragrant Houtt) sebagai Antiaging dalam sediaan Eye Gel Serum” menyampaikan Minyak fuli pala (Myristica fragrans Houtt) berpotensi dikembangkan sebagai anti-aging karena mengandung senyawa bioaktif yang dapat menangkal radikal bebas dan mengurangi peradangan, dua faktor utama penyebab penuaan. Potensi minyak fuli pala sebagai anti-aging sangat menjanjikan karena kandungan senyawa bioaktifnya yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Minyak atsiri dari fuli pala juga memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan memperlambat proses penuaan.

Keenam Guru Besar ini tidak hanya menunjukkan keunggulan akademik masing-masing, tetapi juga kontribusi nyata terhadap pembangunan ilmu dan pengabdian kepada masyarakat.
Keahlian multidisiplin keenam guru besar baru ini, terutama di bidang teknik dan sains, menjadi modal penting USK dalam menjawab tantangan masa depan, mulai dari transisi energi hingga kesehatan.
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan dalam sambutannya menyampaikan menaruh harapan besar kepada para Profesor di Universitas Syiah Kuala. Kepakaran yang dimiliki oleh semua professor bukan sekadar simbol akademik, melainkan potensi luar biasa yang jika digerakkan secara optimal dapat membawa perubahan signifikan.
Lebih lanjut Prof. Marwan menyampaikan total jumlah profesor aktif di Universitas Syiah Kuala kini telah mencapai 227 orang. Beliau menaruh harapan besar kepada para Lektor Kepala, khususnya dari rumpun ilmu sosial dan humaniora, untuk terus mengembangkan kapasitas akademiknya hingga mencapai jenjang profesor. Hal ini dikarenakan saat ini dominasi profesor di USK masih berada pada bidang sains, maka hadirnya lebih banyak guru besar dari bidang sosial dan humaniora akan memberikan kontribusi penting bagi terciptanya harmoni keilmuan dan memperkuat citra USK sebagai perguruan tinggi yang unggul dan seimbang lintas disiplin.
“Kita semua menaruh harapan besar kepada para profesor baru Universitas Syiah Kuala. Dengan semangat inovatif dan pemikiran yang mampu membawa perubahan, mereka diharapkan mampu memperkuat posisi USK sebagai pusat riset dan inovasi yang unggul” kata Prof. Marwan. (by ina_z)
Comments are closed